![]() |
Simbol unik Meriam "Si Jagur" |
Sabtu
pagi di ahir bulan Januari tepatnya tanggal 30 saya berasama dua orang teman (Dawam dan Izah) pergi menuju kawasan
wisata Kota Tua Jakarta (Batavia). Kami bertiga pergi kesana tidak sekedar untuk
vakantie (b.belanda) mengisi ahir pekan, tapi kami bertujuan untuk membuat film
pendek sebagai tugas kuliah yang diberikan oleh salah satu dosen. “Sambil menyelam
minum air” tak apa lah.
Tugas
kami tidak mudah dan tidak bisa juga dikatakan mudah karena kami harus membuat
film pendek ini dengan bahasa belanda sebagai bahasa pengantarnya sesuai studi
yang sedang kami tempuh yakni program shortcourse studi bahasa belanda
yang diselenggarakan oleh KEMENAG RI bekerjasama denga Universitas Indonesia. Kami
memilih kawasan wisata Kota Tua Jakarta tentunya bukanlah tanpa alasan. Kami
menganggap bahwa tempat ini adalah tempat yang sangat cocok untuk dijadikan
sebagai latar film karena suasana dan kondisi Kota Tua Jakarta yang disana
terdapat banyak peninggalan masa kolonial Belanda terutama arsitek
gedung-gedung has masa Belanda. Disana juga teradapat Museum Fatahillah, Museum
Bank Indonesia, Museum Wayang, dll.
Dari
sekian banyak objek wisata yang kami jumpai ada satu objek yang membuat kami
sangat tertarik. Objek tersebut adalah meriam yang bernama "si
Jagur". Berdasarkan sejarah, si jagur dulunya adalah meriam milik tentara
Portugis yang di produksi dikota di Macao, Cina oleh pabrik senjata "St.
Jago de Barra". Meriam seberat 3,5 ton atau 24 pound dari perunggu ini
dulu ditempatkan di Malaka guna memperkuat pertahanan Portugis dari serangan
musuh terutama tentara VOC yang ada diwilayah Indonesia. Tapi setelah kekalahn
portugis, meriam ini kemudian diboyong oleh VOC ke Batavia. singkat cerita
meriam ini kemudian ditempatkan di Benteng Batavia (Kasteel Batavia) untuk
menjaga pelabuhan dan kota. Setelah Kasteel Batavia dihancurkan oleh Daendels tahun
1809, si Jagur dipindahkan ke Museum Oud Batavia (Museum Wayang) dan secara
otomatis si Jagur sudah tidak diguanakan sebagai mana fungsi awalnya dan sampai
sekarang meriam tua ini menjadi koleksi Museum di Kota Tua Jakarta.
![]() |
Meriam Si Jagur "EX ME IPSA RENATA SUM" |
Pada
saat kami bertiga berkunjung kesana, meriam tersebut letaknya tidak lagi
didalam museum, tetapi terletak dilapangan terbuka depan Museum Fatahillah.
jika sahabat sekalian berkunjung
kesana maka sahabat sekalian akan langsung bisa melihatnya.
Hal
yang menarik dari meriam ini sehingga membuat kami takjub ialah modelnya yang
tidak lazim, pada bagian belakangnya terdapat sebuah simbol-yang bisa
dikatakan-porno hehe. Simbol tersebut berbentuk kepalan tangan dengan ibu jari
diapit oleh jari telunjuk dan jari tengah. Konon menurut mitosnya meriam ini
sangatlah keramat karena sudah terbukti banyak wanita yang divonis mandul oleh
kalangan medis kemudian mereka mendatangi meriam ini dan memeluk bagian yang
menurut saya aneh dan menarik tersebut, kemudian bisa mempunyai anak. "De
God is weetst allen"*
Tidak
hanya itu, keunikan lain dari meriam ini adalah adanya ukiran yang juga
terdapat dibagian belakang membentuk tulisan "EX ME IPSA RENATA SUM"
yang berati "DARI DIRIKU SENDIRI AKU TERLAHIR".Ya.. memang begitulah
adanya, meriam ini memang terbuat dari dari, "bagaimana bisa dan bagaimana
maksutnya ??" mungkin pertanyaan itulah yang pertama kali muncul dalam
benak sahabat sekalian.
Tulisan
tersebut menunjukkan bahwa memang meriam ini dahulu dibuat dari meriam juga.
Ada 16 meriam yang digunakan sebagai bahannya, maka dari itu pada meriam
tersebut juga terdapat
ukiran
angka latin "X + V + I = XVI yang
jika dijumlahkan hasilnya adalah 16. naah bagaimana, keren kaaan ?
*Hanya
Tuhan yang paling mengerti (Bahasa Belanda)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di Blog kami