Kamis, 04 Februari 2016

Meriam Porno Kota Tua Jakarta


Simbol unik Meriam "Si Jagur"
Sabtu pagi di ahir bulan Januari tepatnya tanggal 30 saya berasama dua  orang teman (Dawam dan Izah) pergi menuju kawasan wisata Kota Tua Jakarta (Batavia). Kami bertiga pergi kesana tidak sekedar untuk vakantie (b.belanda) mengisi ahir pekan, tapi kami bertujuan untuk membuat film pendek sebagai tugas kuliah yang diberikan oleh salah satu dosen. “Sambil menyelam minum air” tak apa lah.
Tugas kami tidak mudah dan tidak bisa juga dikatakan mudah karena kami harus membuat film pendek ini dengan bahasa belanda sebagai bahasa pengantarnya sesuai studi yang sedang kami tempuh yakni program shortcourse studi bahasa belanda yang diselenggarakan oleh KEMENAG RI bekerjasama denga Universitas Indonesia. Kami memilih kawasan wisata Kota Tua Jakarta tentunya bukanlah tanpa alasan. Kami menganggap bahwa tempat ini adalah tempat yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai latar film karena suasana dan kondisi Kota Tua Jakarta yang disana terdapat banyak peninggalan masa kolonial Belanda terutama arsitek gedung-gedung has masa Belanda. Disana juga teradapat Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, dll.

Dari sekian banyak objek wisata yang kami jumpai ada satu objek yang membuat kami sangat tertarik. Objek tersebut adalah meriam yang bernama "si Jagur". Berdasarkan sejarah, si jagur dulunya adalah meriam milik tentara Portugis yang di produksi dikota di Macao, Cina oleh pabrik senjata "St. Jago de Barra". Meriam seberat 3,5 ton atau 24 pound dari perunggu ini dulu ditempatkan di Malaka guna memperkuat pertahanan Portugis dari serangan musuh terutama tentara VOC yang ada diwilayah Indonesia. Tapi setelah kekalahn portugis, meriam ini kemudian diboyong oleh VOC ke Batavia. singkat cerita meriam ini kemudian ditempatkan di Benteng Batavia (Kasteel Batavia) untuk menjaga pelabuhan dan kota. Setelah Kasteel Batavia dihancurkan oleh Daendels tahun 1809, si Jagur dipindahkan ke Museum Oud Batavia (Museum Wayang) dan secara otomatis si Jagur sudah tidak diguanakan sebagai mana fungsi awalnya dan sampai sekarang meriam tua ini menjadi koleksi Museum di Kota Tua Jakarta.
Meriam Si Jagur "EX ME IPSA RENATA SUM"
Pada saat kami bertiga berkunjung kesana, meriam tersebut letaknya tidak lagi didalam museum, tetapi terletak dilapangan terbuka depan Museum Fatahillah. jika sahabat sekalian berkunjung kesana maka sahabat sekalian akan langsung bisa melihatnya.
Hal yang menarik dari meriam ini sehingga membuat kami takjub ialah modelnya yang tidak lazim, pada bagian belakangnya terdapat sebuah simbol-yang bisa dikatakan-porno hehe. Simbol tersebut berbentuk kepalan tangan dengan ibu jari diapit oleh jari telunjuk dan jari tengah. Konon menurut mitosnya meriam ini sangatlah keramat karena sudah terbukti banyak wanita yang divonis mandul oleh kalangan medis kemudian mereka mendatangi meriam ini dan memeluk bagian yang menurut saya aneh dan menarik tersebut, kemudian bisa mempunyai anak. "De God is weetst allen"*
Tidak hanya itu, keunikan lain dari meriam ini adalah adanya ukiran yang juga terdapat dibagian belakang membentuk tulisan "EX ME IPSA RENATA SUM" yang berati "DARI DIRIKU SENDIRI AKU TERLAHIR".Ya.. memang begitulah adanya, meriam ini memang terbuat dari dari, "bagaimana bisa dan bagaimana maksutnya ??" mungkin pertanyaan itulah yang pertama kali muncul dalam benak sahabat sekalian.
Tulisan tersebut menunjukkan bahwa memang meriam ini dahulu dibuat dari meriam juga. Ada 16 meriam yang digunakan sebagai bahannya, maka dari itu pada meriam tersebut juga terdapat
ukiran angka latin  "X + V + I = XVI yang jika dijumlahkan hasilnya adalah 16. naah bagaimana, keren kaaan ?


*Hanya Tuhan yang paling mengerti (Bahasa Belanda)

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung di Blog kami