Jumat, 20 November 2015

Gresik rumah Ku 4 (Warisan Budaya)

Foto Rumah dikawasan Kampung Kemasan Gresik denga Gaya Arsitektur yang Has
Gresik tak hanya memiliki pabrik-pabrik. Jejak peradapan lampau yang telah dicapai masyarakat Gresik masih bisa dilihat. Dan menjadi warisan yang tak ternilai harganya. Warisan ini tak lain gedung-gedung dan kawasan kota lama yang memiliki arsitektur khas.
Seperti kawasan kota tua di Kampung Kemasan. Beberapa waktu lalu, kampung ini menjadi objek Jelajah Arsitektur dalam rangka kegiatan HUT 50 Jurusan Arsitektur ITS Surabaya.
Kampung Kemasan telah berdiri sejak Tahun 1853.  Disebut Kemasan karena ada warga kala itu seorang turunan Cina yang bernama Bak Liong yang mempunyai keterampilan membuat kerajinan dari emas.  keterampilannya ini menjadikan dia terkenal dan banyak penduduk yang datang untuk membuat atau memperbaiki perhiasannya. Sejak itu kawasan yang ditempati ini dinamakan Kampung Kemasan (tukang emas).
Pada tahun 1855, H. Oemar bin Ahmad yang dikenal sebagai pedagang Kulit mendirikan sebuah rumah di kawasan ini. Disamping pedagang kulit beliapun berusaha dalam penangkaran burung Walet.Tahun 1861 setelah usaha kulitnya semakin maju, beliapun mendirikan dua buah rumah lagi yang terletak disebelah kiri rumahnya yang pertama.
Dari hasil pabrik Penyamakan kulit dan ditambah dari hasil penjualan liur walet, keluarga turunan H. Oemar bin Ahmad ini berhasil mendirikan sederetan rumah di Kampung Kemasan yang saling berhadapan. Arsitektur rumah tinggal di kampung kemasan mendapat pengaruh dari kebudayaan-kebudayaan asing yang terlihat baik dari bentuk, ruang, elemen, ornamen maupun makna simbolik yang berada didalamnya.
Gaya Arsitektur lain yang juga cukup menarik
Wisatawan Berkunjung ke Kampung Kampung

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung di Blog kami